TANJUNG SELOR – Wakil Bupati (Wabup) Bulungan, Ingkong Ala mengikuti rapat koordinasi rembuk stunting percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem tingkat Provinsi Kaltara tahun 2024. Kegiatan tersebut berlangsung di Ruang Tebengang Kantor Bupati Malinau, beberapa waktu lalu.
Dalam penyampaiannya, Ingkong Ala menerangkan, angka kemiskinan di Kabupaten Bulungan mengalami penurunan selama 3 tahun terakhir.
“Angka kemiskinan di Bulungan tahun 2021 sebesar 10,32 persen, lalu pada tahun 2022 menurun menjadi 9,32 persen dan 2023 menurun menjadi 8,99 persen,” kata Wakil Bupati Bulungan, Ingkong Ala.
Sementara, angka kemiskinan ekstrem dari data terakhir BPS di tahun 2022 sebesar 1,59 persen, Kemudian angka prevalensi stunting di Bulungan sebesar 8,63 persen, mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang mencapai 12,70 persen.
Dijelaskan, strategi penurunan jumlah kantong kemiskinan di Bulungan melibatkan seluruh stakeholder. “Semua stakeholder kita libatkan, dalam menekan penurunan angka stunting di daerah,” tuturnya.
Beberapa aspek yang dioptimalkan guna menekankan angka stunting ini, antara lain peningkatan akses layanan dan infrastruktur pendidikan, kesehatan, peningkatan sarana, prasarana dan utilitas umum pada lokus stunting hingga peningkatan konektivitas antar wilayah.
Diterangkan pula, bahwa stunting merupakan kondisi terhambatnya pertumbuhan fisik dan perkembangan anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi, biasanya terjadi pada masa anak-anak, terutama pada periode 1.000 hari pertama kehidupan, mulai dari konsepsi hingga usia dua tahun.
Stunting, sambungnya dapat memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan dan perkembangan anak, termasuk menurunkan daya tahan tubuh, kemampuan belajar, dan produktivitas di masa dewasa.
Masih di momentum yang sama, atas nama Pemkab Bulungan, Wakil Bupati Bulungan menerima penyerahan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik dan Non Fisik Tahun Anggaran 2024, untuk Kabupaten Bulungan sebesar Rp 2,9 miliar. (tin/and)
Editor: Andhika