TARAKAN – Kebakaran hebat yang terjadi di Beringin 4, Kelurahan Karang Selumit Pantai, Minggu (6/8/2023) sekira pukul 03.00 dini hari berdampak pada 500 jiwa dan 158 kepala keluarga (KK).
Andi Siani (55) pemilik rumah yang menjadi salah satu korban mengungkapkan, pada pukul 2 dini hari api sudah membesar, ia mengetahui kebakaran terjadi karena suara teriakan tetangga.
Tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga miliknya, Andi Siani hanya membawa surat penting karena api sudah berkecamuk disebelah rumahnya.
“Api langsung besar, lagi tidur. Ada 6 orang di rumah, Alhamdulillah semua selamat heran juga tidak ada angin tapi api langsung besar,” ungkapnya, Senin (7/8/2023).
Menurut pihak Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Tarakan, kebakaran yang terjadi di kawasan Beringin merupakan kebakaran terbesar sepanjang tahun 2023.
Kabid Pemadam Kebakaran Kota Tarakan, Eko P Santoso menyebut, dalam amukan si jago merah di Beringin 4 itu pihaknya menurunkan 2 unit fire dan 6 unit supply. Akses yang sempit membuat kendala tersendiri untuk pihak PMK karena jalur evakuasi warga dan jalur pemadaman api memiliki 1 jalan yang sama sehingga membuat pemadaman cukup terhambat.
“Saat ini proses pendinginan masih terus berjalan karena luasan yang terbakar cukup banyak dan bangunan yang berpotensi mudah terbakar sebagian besar dari kayu,” terangnya.
Tercatat peristiwa kebakaran khusus bangunan gedung periode 1 Januari hingga 6 Agustus tercatat 18 kejadian dan untuk keseluruhan kejadian kebakaran yang ditangani PMK berjumlah 23 kejadian.
“18 untuk bangunan gedung dan rumah, 2 lahan dan 3 merupakan kebakaran jenis lainnya,” jelasnya.
“Kebakaran di Beringin 4 ini paling besar, perlu kerja sama dari semua pihak terutama pemahaman ketika melihat titik awal nyala api langsung segera menghubungi kami di PMK supaya kami dapat segera melaksanakan respons time,” tambahnya.
Walau Api Besar, Satu Unit Rumah di sekitar tempat kejadian masih utuh meski membuat 500 jiwa kehilangan tempat tinggal, dalam kebakaran hebat di Beringin 4 menyisakan kisah menarik, yakni ada salah satu bangunan yang masih utuh dan berdiri kokoh.
Rumah beton dengan kerangka berbahan kayu dengan cat dinding putih tersebut milik seorang pedagang es. Menariknya, tak ada bekas jilatan api pada badan bangunan.
Masyarakat yang melihat rumah tersebut merasa takjub, mereka mengatakan rumah itu utuh karena kuasa Tuhan.
“Bangunan di sekililingnya sudah menjadi arang, sedangkan rumah penjual es ini tidak sama sekali tersentuh api,” ujar seorang warga setempat, Ani.
Olah TKP, Polisi Kumpulkan Barang Bukti Penyebab Kebakaran Hebat Beringin 4 Unit Identifikasi atau INAFIS Satreskrim Polres Tarakan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kebakaran di Kawasan Beringin 4, Senin (7/8/2023).
Kapolres Tarakan, AKBP Ronaldo Maradona turut berada di lokasi bekas kebakaran mengatakan, pihaknya sedang melakukan pengambilan barang bukti kejadian di TKP yang tadi sempat terhambat oleh air laut yang sedang pasang.
“Masih kami proses, tadi pas air pasang sekarang sudah surut anggota kami masuk untuk mengambil barang bukti,” terang Ronaldo.
Saat ini pihak kepolisian belum dapat memastikan asal muasal terjadinya kebakaran yang berdampak pada ratusan jiwa dan Kepala Keluarga (KK) karena masih mendalami bukti-bukti yang di hasilkan di TKP.
Disamping itu, Ronaldo juga memberikan imbauan kepada masyarakat yang berada di permukiman pesisir untuk tetap berhati-hati karena kejadian kebakaran dalam dua bulan terakhir terjadi di pemukiman pesisir Kota Tarakan.
“Kami harapkan masyarakat berhati-hati. Sebelum tinggalkan rumah, tidak ada api menyala, listrik periksa lagi instalasi listriknya lihat ulang,” paparnya.
“Jangan sampai kabel yang tidak sesuai dengan standar terpasang menimbulkan konsleting dan bisa menyebabkan kebakaran,” pungkasnya. (dez)