TANJUNG SELOR – Jumlah penduduk miskin di Kaltara alami naik turun alias tidak stabil. Ini berkaca sepanjang tahun 2018 hingga tahun 2023.
Kepala BPS Kalimantan Utara Mas’ud Rifai kala dikonfirmasi mengatakan, peningkatan penduduk miskin di Kaltara terbesar terjadi pada Maret 2020. “Iya, kenaikanya mencapai 3,18 ribu jiwa,” ujar Kepala BPS Kalimantan Utara Mas’ud Rifai, kepada wartawan, Minggu (31/3/2024)
Dia melanjutkan, pada september 2019, jumlah penduduk miskin mencapai 48,61 ribu jiwa. Atau jika di persentasekan mencapai 6,49 persen. Naik menjadi 51,79 ribu jiwa 6,80 persen pada bulan Maret 2020.
Kendati demikian, juga ada penurunan persentase jumlah penduduk miskin di Kaltara dalam kurun waktu Maret-September 2021, yaitu sebesar 3,37 ribu jiwa. Sementara, pada Maret 2021 adalah sebesar 52,86 ribu jiwa atau dikisarah 7,36 persen, menjadi 49,49 ribu jiwa pada September 2021 atau 6,83 persen.
Dia melanjutkan, beberapa faktor yang menyebabkan naiknya angka penduduk miskin, musababnya adanya musibah non alam yaitu pandemi COVID-19 pada September tahun 2020.
Naiknya mencapai 0,9 ribu jiwa menjadi 52,70 ribu jiwa atau 7,41 persen. Kenaikan persentase dan jumlah penduduk miskin terjadi kembali pada September 2023 dengan kenaikan sebesar 0,09 persen atau 1,11 ribu jiwa.
Apabila ditinjau dari wilayah perdesaan dan perkotaan, masih terdapat disparitas jumlah penduduk miskin. Presentase penduduk miskin lebih banyak berada di daerah perdesaan.
Dia melanjutkan, kenaikan penduduk miskin di Kaltara juga terjadi pada Maret 2023, penduduk miskin di daerah perkotaan adalah 5,18 persen sedangkan di daerah perdesaan adalah 8,74 persen.
Meskipun begitu, terjadi perbedaan di tahun 2023, jumlah penduduk miskin di perkotaan lebih sedikit dibandingkan di daerah perdesaan.
“Apabila dilihat dari wilayah Kabupaten dan Kota, Kota Tarakan memiliki jumlah penduduk miskin paling tinggi apabila dibandingkan dengan wilayah lainnya ada di angka 16,49 ribu jiwa pada Tahun 2023,”tuturnya.
Sedangkan Persentase penduduk miskin tertinggi tingkat Kabupaten ada di Bulungan dengan persentase sebesar 8,99 persen pada Tahun 2023.
Disamping itu sebut Mas’ud, Kabupaten Tana Tidung memiliki jumlah penduduk miskin dan persentase penduduk miskin terkecil di Provinsi Kalimantan Utara.
Peningkatan indeks kedalaman kemiskinan terbesar terjadi pada September 2018 ke Maret 2019 yaitu meningkat sebesar 0,246 dari 0,911 pada September 2018 menjadi 1,157 pada Maret 2019.
Dikatakan, semakin tinggi nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan menunjukkan semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk miskin untuk keluar dari garis kemiskinan.
Indeks kedalaman kemiskinan tertinggi terjadi pada Maret-September 2022,sebesar 0,287 poin. Pada Maret 2022 Indeks Kedalaman Kemiskinan sebesar 0,890 turun menjadi 0,603 pada September 2022. Namun pada Maret 2023 mengalami sedikit kenaikan menjadi 0,639. (tin/and)
Editor: Andhika