TARAKAN – Baru-baru ini Pj Wali Kota Tarakan, Bustan melaksanakan sidak ke Bulog dan distributor beras. Hal ini dilakukannya guna memastikan harga beras terkendali, setelah sebelumnya warga mengeluh terkait harganya yang mahal.
Dari hasil sidak tersebut, PJ Wali Kota Tarakan mengklaim harga beras berbagai merek sudah turun hingga Rp 5 ribu. Hal ini sesuai dengan janji distributor saat ia bersama Forkopimda dan TPID melakukan sidak.
“Kalau beras SPHP kan ada HET-nya. Namun beras premium per karung yang ukuran 20 Kilogram ada penurunan harga Rp 5 ribu,” ucap Bustan di Tarakan, Rabu (20/3/2024).
Hasil koordinasinya bersama Bulog, Bustan memastikan bahwa stok beras di Tarakan aman. Kata dia, sebanyak 200 ton beras telah tiba di Tarakan pada Senin kemarin.
“Untuk bahan pokok beras, masyarakat tidak perlu khawatir, ini sudah datang lagi 200 ton. Di agen-agen lain pun ketersediaan stok sudah mulai terjaga,” ungkap Pj Wali Kota Tarakan, Bustan.
Bustan menilai stok beras ini akan bertahan sampai Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. “Saya sudah minta ke Bulog ketika stok sudah menipis segera datangkan lagi,” kata dia lagi.
Dia mengatakan, sidak pertamanya dilakukan di sejumlah agen distributor beras pada Sabtu dan berlanjut pada Minggu (17/3/2024) ke Bulog Tarakan.
“Untuk memastikan beras, gula dan daging segar aman. Untuk SPHP ada HET. Harganya sesuai dengan HET yang ada saat ini,” ucapnya.
Disinggung mengenai keluhan distributor terkait adanya alur distribusi beras yang terhambat, ia mengatakan bahwa pihaknya telah mengomunikasikannya ke pihak terkait. Hasilnya, ada permasalahan alat angkut atau truk yang terhambat.
“Sistem rusak dan saya temukan juga informasi dari yang punya usaha alat transportasi, untuk angkut bahan pokok informasinya kadang crane mengalami kerusakan sehingga menghambat,” jelasnya.
Bustan menambahkan, berkaitan keluhan adanya keterlambatan bongkar dari Pelindo yang disampaikan distributor, ia akan segera membangun komunikasi untuk mencari permasalahan yang terjadi melalui Dishub Provinsi untuk segera mencari solusi.
“Apakah Pelindo yang mungkin mengontrak terkait crane, mungkin ganti crane baru karena informasi transportir crane sudah tua sehingga kadang rusak dan menghambat. Saya panggil Kadishub Kota dan komunikasikan dengan Kadishub Provinsi semoga minggu depan sudah ada pertemuan,” pungkasnya.
Penulis: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam