TARAKAN – Pimpinan Cabang Perum Bulog Tarakan, Sri Budi Prasetyo mengingatkan pedagang untuk tidak menjual beras SPHP di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), karena harga beras tersebut telah ditetapkan sesuai wilayah masing-masing.
Budi menegaskan, apabila ada pedagang yang menjual beras SPHP di atas HET, Bulog akan memblacklistnya untuk memberi efek jera.
Dia tak menampik mendapat sejumlah laporan, terkait adanya oknum pedagang di Pasar Gusher yang menjual beras di atas HET. Mereka menjual beras seharga Rp 12 ribu sementara HET-nya Rp 11.500.
“Tidak banyak tapi ada. Kami sampaikan tolong jangan jual beras di atas HET,” ucapnya di Tarakan belum lama ini.
Budi mengatakan, HET untuk beras SPHP di Tarakan senilai Rp 11.500 per kilogram. Sedangkan untuk 5 kilogramnya Rp 57.500.
Selama ini beras SPHP dijual di Rumah Pangan Kita (RPK), namun Bulog berencana untuk memasarkannya di ritel-ritel modern seperti Setia Budi dan SR.
Guna meminimalisir adanya pedagang yang menjual beras SPHP di atas HET, pihaknya melakukan sejumlah upaya. Pertama, melakukan sosialisasi tentang HET beras yang telah diatur pemerintah. Kedua, bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk melakukan monitoring dan pengawasan.
Selanjutnya, Bulog bersama TPID juga melaksanakan pasar murah seperti yang digelar di halaman Masjid Al Maarif, Selasa (17/10/2023) lalu. Pasar murah ini juga akan digelar di 20 kelurahan di Tarakan.
Penulis: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam