TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), terus mengenjot potensi yang dimiliki tiap daerah di Kaltara.
Salah satunya berkaitan dengan pengembangan infrastruktur pelabuhan barang di Desa Bebatu Kecamatan Sesayap Hilir Hilir, Kabupaten Tana Tidung (KTT) . Pada tahun 2023 lalu, pelabuhan Bebatu ini menjadi salah satu proyek yang dipromosikan oleh Pemprov Kaltara pada Investment Forum (KIF).
Saat ini, pada awal tahun 2024, pembangunan Pelabuhan Bebatu sedang dalam proses penjajakan oleh investor dari dalam negeri yang yakni Indonesia.
Kepada wartawan, penata kelola penanaman modal, Ahli Muda, Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltara, Rahman Putrayani mengatakan para investor sedang melakukan komunikasi dengan Dinas Perhubungan Kaltara dan KTT, untuk meninjau lapangan dalam mencari kerjasama dan menetapkan nilai investasi yang akan diusulkan.
“Pelabuhan Bebatu ini nantinya akan berfungsi sebagai pelabuhan barang, pelabuhan ferry, dan pelabuhan speedboat,” kata dia.
Dalam usulan, nilai investasi yang diajukan kurang lebih Rp 170 miliar. Namun, nilai ini masih bersifat awal dan dapat berubah sewaktu-waktu.
Dia mengungkapkan, Investor yang tertarik untuk berinvestasi pada Pelabuhan Bebatu KTT adalah PT Samudra Indonesia, perusahaan nasional yang telah melakukan tinjauan ke lapangan sebanyak dua kali.
Oleh karena itu, Rahman yakin bahwa persentase positif dalam pelaksanaannya akan besar karena investor berkomitmen untuk mengerjakan pelabuhan tersebut.
“Selain itu, dengan tersedianya pelabuhan yang representatif, akan sangat membantu aktivitas masyarakat dan memperkuat perekonomian daerah,” imbuhnya. (tin/and)
Editor: Andhika