TARAKAN – Pemerintah Kota Tarakan akan mendapat pasokan beras dari Bulog. Pasokan tersebut diharapkan dapat mengendalikan harga beras yang terus merangkak naik di pasaran.
“Kami dari pemerintah kota melalui Dinas Perdagangan, termasuk juga melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, hasil tindak lanjut rapat, saya minta rapat teknis, bagaimana mendatangkan beras juga dari Sulawesi Selatan supaya nanti gabung sama-sama,” ujar Wali Kota Khairul di Tarakan, Kamis (22/2/2024).
Wali Kota Khairul mengatakan, berdasarkan informasi yang diterimanya, dalam waktu dekat Tarakan akan mendapat pasokan beras bulog dari Jakarta dan Jawa Timur.
Sebelumnya, pemerintah pusat menunda pengiriman beras bulog untuk menghindari kesan politisasi di masa Pemilu 2024.
Adapun jumlah pasokan beras bulog yang akan tiba mencapai 2.500 ton. Pendistribusian dilakukan secara bertahap. Saat ini dalam proses menuju Tarakan sekira 250 ton.
Dengan upaya itu ditambah masuknya beras dari bulog, diharapkan dapat mengendalikan harga beras di Tarakan.
Wali Kota menilai, kenaikan harga beras secara nasional ini dipicu belum masuknya musim panen. Sehingga stok beras berkurang.
Diberitakan sebelumnya, berdasarkan penelusuran mediakaltimtara.com, pada Rabu (21/2/2024) pagi tadi, salah satu bahan pokok yang mengalami kenaikan adalah beras. Bahkan, kenaikan beras telah terjadi sejak dua minggu lalu.
Pedagang di Pasar Tenguyun, Ahmad Andri (21) menjelaskan, kenaikan terjadi pada semua jenis beras baik premium maupun medium. Rata-rata mengalami kenaikan Rp 2-5 ribu per kilogram. Dijelaskannya, harga beras termurah ada pada jenis Mawar yakni Rp 150 ribu per 10 kilogram.
Kemudian harga beras termahal ada pada jenis Lahap, untuk 20 kilogramnya sebesar Rp 342 ribu.
“Sebelumnya Rp 320 an, naiknya 20 puluh lebih,” katanya.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, kenaikan beras sudah terjadi pada pihak distributor yang berada di Sulawesi maupun Jawa.
Penulis: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam