spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Antisipasi Kecelakaan Pesawat, Rakor Penyusunan Rencana dan Latihan SAR Gabungan Digelar

TARAKAN – Guna mengantisipasi terjadinya kecelakaan, kegiatan rakor penyusunan rencana kontigensi dan latihan SAR Gabungan kecelakaan pesawat 2024 digelar di Tarakan Plaza Hotel, Senin (19/2/2024).

Kegiatan dibuka langsung oleh Direktur Operasi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Dirops Basarnas), Brigadir Jenderal TNI (Mar) Edy Prakoso.

Brigjen TNI (Mar) Edy Prakoso mengatakan, Indonesia memiliki potensi bencana cukup besar. Mulai dari bencana gempa bumi kemudian letusan gunung berapi. Dengan adanya bonus demografi, tentunya akan mempengaruhi pergerakan manusia baik melalui udara maupun dari laut.

“Untuk itu kami laksanakan kegiatan rakor kontigensi berkaitan kecelakaan pesawat. Karena kita ketahui, Kaltara ini juga menjadi bagian dari perpindahan masyarakat yang menggunakan fasilitas udara dalam hal ini pesawat,” ujar Brigjen TNI (Mar) Edy Prakoso.

Sehingga kata dia, bersama seluruh stakeholders, TNI dan Polri, dirancang untuk melaksanakan mengantisipasi dan membuat rencana kontigensi terkait dengan kecelakaan pesawat. Harapannya mengantisipasi apabila terjadi kebencanaan, serta dapat menangani dan membantu dalam rangka upaya pencarian dan pertolongan.

“Dalam simulasi besok sesuai skenario, bahwa kami akan simulasikan apabila terjadi kecelakaan pesawat, manfaatkan marabahaya yang ada di pesawat, kita libatkan beberapa instansi terkait dari Lanud dan Pangkalan, TNI dan Polri,” ujarnya.

Selain itu, dari simulasi ini Kantor SAR Tarakan telah memiliki skenario pelatihan dan besok dilaksanakan.

“Besok personel kurang lebih 30 orang terlibat langsung, tapi didukung oleh instansi lain dan hampir 100-an orang. Lokasi di Mako Ditpolairud Polda Kaltara Juata, akan kami laksanakan dan itu di bawah langsung Direktorat Kesiapsiagaan dan Latihan,” bebernya.

Di Kaltara sendiri, angka kecelakaan lalu lintas udara memang belum pernah terjadi dan diharapkan tidak pernah terjadi.

“Tetap bagaimana kita mengantisipasi, karena file aktif yang ada di Kalimantan Utara ini dalam kurun setahun sekitar di bawah 25 kali dan kebencanaan tidak bisa diprediksi, namun kita harus tetap siap mengantisipasi kebencanaan tersebut,” tegasnya.

Penulis: Ade Prasetia

Editor: Yusva Alam

16.4k Pengikut
Mengikuti

BERITA POPULER