spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sungai Kayan Alami Pendangkalan, Pemkab Upayakan Normalisasi

TANJUNG SELOR – Alur pelayaran di Sungai Kayan, Tanjung Selor, mengalami pendangkalan akibat sedimentasi.

Untuk menormalisasi alur pelayaran di Sungai Kayan, Pemerintah Kabupaten Bulungan akan mengusulkan kebijakan ke pemerintah pusat.

Bupati Bulungan, Syarwani mengungkapkan, Wakil Bupati Bulungan, Ingkong Ala akan memimpin tim lintas perangkat daerah, sebelum diusulkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Tim ini akan menyusun data dan dokumen teknis, yang berkaitan dengan pembangunan jembatan dan masalah sedimentasi Sungai Kayan.

“Penyusunan itu sebelum diusulkan ke BNPB, pemeritahan harus menyiapkan data dan dokumen teknisnya,” ucapnya.

Menurutnya, masalah sedimentasi Sungai Kayan adalah masalah krusial di Kabupaten Bulungan, karena dapat mengganggu kelancaran aktivitas transportasi sungai dari Tanjung Selor-Tarakan maupun sebaliknya.

Berdasarkan kajian teknis, kata Syarwani terlebih dahulu dilakukan kajian sebelum tindakan sedimentasi. Saat ini, yang harus dipikirkan adalah jangka panjang.

Oleh karena itu, diperlukan kajian teknis yang terkait dengan penormalan alur pelayaran di Sungai Kayan.

“Saat ini, sedimentasi Sungai Kayan sudah sangat luar biasa, sehingga dapat mengganggu alur pelayaran di Sungai Kayan dan mempengaruhi kestabilan ekonomi, karena berkaitan dengan barang masuk untuk kebutuhan masyarakat,” ulasnya.

Oleh karena itu, tim lintas perangkat daerah akan berperan dalam mengumpulkan data, menganalisis risiko, dan merumuskan rekomendasi yang akan menjadi pedoman bagi kebijakan pembangunan infrastruktur jangka panjang di Bulungan.

Semua langkah harus dilakukan dengan sepenuh hati, supaya kepentingan masyarakat dapat terakomodir. Dalam menjalankan tugas, tim lintas perangkat daerah harus selalu memegang prinsip kehati-hatian.

Sebagai tindakan preventif, prinsip tersebut harus diikuti untuk memastikan bahwa rencana pembangunan tidak akan mengancam lingkungan atau membahayakan masyarakat.

“Pembangunan sebuah infrastruktur tidak cukup hanya merubah tampilan suatu daerah, tetapi juga harus memberikan manfaat bagi masyarakat saat ini dan generasi mendatang,” terangnya.

Menurut Syarwani, masalah sedimentasi Sungai Kayan adalah masalah serius dengan dampak yang luas. Untuk menangani masalah ini, perlu dilakukan koordinasi antar pemerintah dan masyarakat setempat, baik melalui pendekatan teknis maupun pendekatan psikologis.

Kajian teknis perlu dilakukan, untuk memastikan metode yang akan digunakan dapat meminimalisir risiko terkait dengan rencana yang akan dilaksanakan.

“Semua langkah tersebut harus dilakukan dengan sepenuh hati, guna memastikan kepentingan masyarakat dapat terpenuhi, dan hal ini tentu akan membawa manfaat besar bagi seluruh masyarakat,” tutupnya.(tin)

Editor: Yusva Alam

16.4k Pengikut
Mengikuti

BERITA POPULER