TARAKAN – Deklarasi damai dilaksanakan Universitas Borneo Tarakan (UBT) di ruang lantai 4 Auditorium, Rabu (27/12/2023). Deklarasi ini dilaksanakan sebagai bentuk komitmen bersama menjaga kondusifitas buntut perkelahian yang terjadi pada November 2023 lalu.
Rektor UBT, Prof. Adri Patton tak menampik sejak 2017 sampai dengan saat ini, perkelahian antar falkutas di UBT terus saja terjadi. Pihaknya pun telah berulang memfasilitasi mediasi agar persoalan perkelahian tidak sampai ke ranah hukum.
“Setiap terjadi perkelahian antarfakultas, saya selalu diminta untuk mengatasi permasalahan dan kami selalu berkoordinasi dengan Polres Tarakan. Saya harap dengan adanya kegiatan deklarasi damai ini yang terakhir, oleh karena itu, saya serahkan sepenuh kepada kepolisian khususnya Polres Tarakan,” tegas Rektor UBT.
Adri menegaskan jika perkelahian ini masih saja terjadi, dia tak segan-segan untuk menyerahkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian. Dia berjanji tidak akan memfasilitasi perkelahian jika hal ini terus terulang di kampus UBT Tarakan.
“Oleh karena itu, jika ada mahasiswa yang melakukan perkelahian antar fakultas lagi, saya serahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian khususnya Polres Tarakan untuk ditindak sesuai dengan aturan hukum yang berlaku,” paparnya.
Sementara itu, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Diki mengatakan deklarasi ini merupakan bentuk ikhtiar dan komitmen agar kejadian perkelahian tidak terulang.
Diki berharap dengan deklarasi ini menjadi momentum bergerak ke arah perubahan yang lebih baik untuk memajukan unversitas.
“Dari sekian lama, forum nasional yang saya ikuti melihat kondisi mahasiswa di kampus lain mereka telah meninggalkan budaya kotor mereka, budaya-budaya yang menanam kebencian satu dengan yang lainnya dan hari ini di kampus Universitas Borneo Tarakan banyak terjadi konflik dan budaya yang masih sulit kita ubah secara langsung dan hari ini,” tuturnya.
Menurutnya, kegiatan deklarasi ini bukan sekadar seremonial dan formalitas belaka, melainkan bentuk tanggung jawab sebagai mahasiswa untuk menjaga kondusifitas dan menghindari perkelahian di lingkungan kampus.
“Untuk bagaimana kita bisa melihat dan melangkah ke depan untuk memajukan Universitas Borneo Tarakan. Kita harus berkonsentrasi meninggalkan kebencian satu dengan yang lainnya,” terangnya.
Lebih jauh dijelaskannya, hal ini menjadi langkah-langkah kongkret untuk berbenah, bukan hanya pimpinan kampus melainkan semua mahasiswa UBT dalam hal akdemik. “Ini salah satu upaya untuk mengharumkan nama UBT,” imbuhnya.
Untuk diketahui, deklarasi damai turut dihadiri oleh Rektor Universitas Borneo Prof Adri Patton, Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Borneo Adi Sutrisno, Kapolres Tarakan AKBP Ronaldo Maradona Siregar, Dandim 0907 Tarakan Letkol Kav Jhon Budiman Simamarta. Lalu, dihadiri juga oleh para orang tua atau wali mahasiswa yang terlibat perkelahian, pemilik kantin depan UBT hingga para mahasiswa UBT. (apc/and)
Reporter: Ade Prasetia
Editor: Andhika