TARAKAN – Sebanyak delapan perusahaan membuka lowongan kerja pada kegiatan Job Fair yang digelar di SMKN 2 Tarakan, Senin (11/12/2024). Job Fair diperuntukkan bagi siswa kelas 12 , alumni SMK dan SMA ini diharapkan dapat mengakomodir para pencari kerja di Kota Tarakan.
“Harapannya mereka disiapkan tahun depan masuk dunia kerja dan ada juga alumni saat ini cari pekerjaan. Total 400 siswa termasuk para alumni,” ujar Waka Humas SMKN 2 Tarakan, Mulyana.
Mulyana menjelaskan, sebenarnya Job Fair difokuskan untuk para alumni SMKN 2, namun melihat tingginya permintaan pekerjaan sehingga lulusan SMA se Kota Tarakan juga diperkenankan untuk hadir. “Sepanjang mereka memenuhi kriteria dan linear dengan kebutuhan lowongan kerja yang dibuka,” ucap Mulyana.
Dia menjelaskan bahwa untuk perusahaan sudah ada 23 yang dikomunikasikan. Namun pada Job Fair kali ini ada delapan perusahaan membuka lowongan. “Kemarin tingkat kota dan provinsi sudah, SMK 1 dan SMK 3 sudah. Jadi kami di SMK 2 kebagian yang terakhir. Sehingga ada beberapa perusahaan yang sudah selesai perekrutannya,” paparnya.
Job Fair dilatarbelakangi adanya program Direktorat Kementerian bahwa sekolah memiliki tanggung jawab memfasilitasi dan mempertemukan alumni atau calon alumni dengan industri.
“Calon alumni harus paham industri itu persyaratannya apa saja. Jadi kami coba fasilitasi bermitra dengan industri yang selama ini mensupport kami,” paparnya.
Menurutnya, kebutuhan para perusahaan terhadap keahlian di dunia kerja, saat ini semuanya tersedia di SMKN 2.
“Misalnya jurusan otomotif ada, perkayuan atau teknik bangunan, listrik dan mesin juga ada. Semua terwakili untuk alumni. Jadi bisa menyerap tenaga kerja, menjembatani mereka yang belum bekerja dan SMK disiapkan untuk siap kerja,” jelasnya.
Sementara itu Hanto Bismoko, Kabid Ketenagakerjaan pada Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kota Tarakan mengungkapkan bahwa data dari BPS tahun 2022, di Tarakan ada 7.000 kurang lebih pencari kerja dari total penduduk di Tarakan kurang lebih 230 ribu. Sehingga diharapkan adanya Job Fair bisa mengurangi minimal angka pencari kerja.
“Pemerintah Tarakan tidak mungkin menghabiskan pengangguran. Tapi minimal mengurangi persentase pengangguran,” papar Hanto Bismoko.
Salah satu faktornya adalah karena adanya kesenjangan lowongan kerja dan tenaga kerja.
“Lulusan SMK mungkin ribuan. Inilah menjadi beban pemerintah bagaimana siswa siswi ini bisa diserap di dunia usaha. Kami sudah MoU juga bersama Apindo. Informasi ketua Apindo peluang kerja di KIPI ada 200 ribu naker dimunculkan di sana. Sehingga kesempatan berkompetisi bersain di dunia kerja ada,” paparnya.
Apalagi lanjutnya, Tarakan sektor unggul bukan hanya dari industri melainkan juga sektor jasa dan perdagangan.
“Alhamdulillah ada investor masuk seperti PRI. Dan ke depan akan banyak menyerap naker. Yang kami tahu, penyerapan sementara ini dibutuh sarjana enginering. Mudahan ke depan bisa, ada bursa tenaga kerja khusus kerja sama. Apalagi dunia kerja sekarang kompetitif sekali. Terutama skill dan teknis dibutuhkan. Yang saya sering dapatkan info lowongan yang dibuka sepertj tenaga teknis alat berat elektro,” pungkasnya. (apc/and)
Reporter: Ade Prasetia
Editor: Andhika