spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tarakan Butuh Tambahan Bapak Asuh Stunting

TARAKAN – Bapak Asuh memiliki peranan penting untuk menurunkan kasus stunting.  Sebab mereka memiliki peran sosial untuk menyalurkan bantuan kepada anak stunting guna meningkatkan gizi anak-anak yang mempunyai masalah dalam tumbuh kembangnya. Sayangnya di Kota Tarakan, keberadaan Bapak Asuh stunting masih minim sehingga membutuhkan banyak tambahan.

“Bapak Asuh di Tarakan baru dari Kodim 0907/ Tarakan,” ucap Wakil Wali Kota Tarakan, Effendhi Djuprianto saat diwawancarai di Ruang Kerjanya, Kamis (30/11/2023).

Effendhi tak menampik jika selama ini pihaknya masih mengandalkan APBD dalam penanganan stunting tak terkecuali pada program Bapak Asuh. Guna menambah jumlah yang masih minim itu, lanjutnya, Pemerintah Kota Tarakan tengah mengajak 15 perbankan untuk ikut terlibat menjadi Bapak Asuh.

Dikatakannya, Pemkot Tarakan telah melakukan sosialisasi kepada pihak bank untuk memberikan informasi terkait kasus stunting. Kemudian mengundang kembali pihak perbankan. Dari pertemuan itu, pihak perbankan meminta Pemkot untuk mengajukan proposal pengajuan Bapak Asuh.

“Sudah kita buat dan kirim ke Bappeda untuk dikoreksi dan sebentar akan dikirim kembali ke 15 bank yang ada di Tarakan,”katanya.

Dijelaskannya, Bapak Asuh merupakan program hasil kerja sama dengan BKKBN dalam menyalurkan bantuan kepada anak stunting. Program ini dilakukan guna meningkatkan gizi anak-anak yang mempunyai masalah dalam tumbuh kembangnya.

Keterlibatan Bapak Asuh, menurutnya, bisa membantu menganggarkan pemberitan makanan tambahan pada keluarga risiko stunting. “Tahap pertama kita bantu peningkatan gizinya. Setelah punya penghasilan sendiri, mereka tidak lagi bergantung. Kalaupun tidak ada pekerjaan, sebisa mungkin kita beri pekerjaan,” katanya.

Keterlibatan sebagai Bapak Asuh anak stunting, sangat diperlukan untuk mempercepat penurunan stunting. Untuk itu, dia mengajak seluruh pihak baik korporasi, lembaga, dan perorangan untuk ikut menjadi Bapak Asuh.

Effendhi yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Tarakan mengatakan, angka stunting terakhir Kota Tarakan sebesar 15,6 persen. Pemerintah Kota Tarakan juga menargetkan angka stunting bisa turun hingga 10 persen. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan kerjasama seluruh pihak, mulai dari pemerintah, perusahaan dan masyarakat. Lebih lanjut dijelaskan Effendhi, bahwa stunting merupakan masalah serius yang memengaruhi pertumbuhan fisik dan perkembangan anak. (apc/and)

Reporter: Ade Prasetia
Editor: Andhika

16.4k Pengikut
Mengikuti

BERITA POPULER