TANJUNG SELOR – Salah satu kendala dalam pelayanan kesehatan di Kaltara, berupa kesulitan akses pada wilayah terpencil, terutama daerah perbatasan dan kepulauan.
Dampak dari kesulitan akses transportasi, memberikan dampak terhadap fasilitas kesehatan warga setempat. Banyak pasien yang mengalami keterlambatan dalam mendapatkan perawatan medis, karena kesulitan untuk bertemu dokter spesialis.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) memperhatikan kondisi tersebut dan telah meluncurkan program dokter terbang. Program dokter terbang, khusus memberikan pelayanan kepada warga di Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) yang kesulitan mendapatkan akses ke fasilitas medis, khususnya dokter spesialis.
Kepala Dinas Kesehatan Kaltara, Usman, saat dikonfirmasi menjelaskan tahun depan anggaran untuk layanan dokter terbang bakal bertambah.
“Kita alokasikan anggaran untuk program dokter terbang pada tahun 2024, sebesar Rp 1,5 miliar,” ujarnya, Senin 828/11/2023).
Program ini, kata dia menunjukkan komitmen yang kuat dari pihak berwenang dalam meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah terpencil.
Program dokter terbang ini, dilayani oleh dokter spesialis yang akan diterbangkan ke wilayah tersebut untuk memberikan pelayanan kesehatan. Selain itu, pelayanan kesehatan yang disediakan juga disesuaikan dengan jenis penyakit dan kebutuhan pengobatan yang dibutuhkan oleh warga setempat.
“Misalnya, jika ada pasien yang membutuhkan dokter spesialis kandungan, maka dokter spesialis kandungan akan diterbangkan ke wilayah tersebut untuk memberikan pelayanan,” tukasnya.
Dengan adanya program dokter terbang, diharapkan kesehatan masyarakat terutama di wilayah perbatasan dapat meningkat. Warga di wilayah terpencil tidak perlu lagi merasa khawatir dan cemas dalam mencari layanan kesehatan. Program dokter terbang yang bersedia melakukan perjalanan ke wilayah terpencil ini, menunjukkan bahwa ada harapan bagi kesehatan warga di DTPK.
Namun, program ini tentu saja tidak akan berjalan dengan baik tanpa kerja sama dari pemerintah, swasta, dan masyarakat setempat.
“Mesti berkolaborasi memastikan, bahwa akses terhadap layanan kesehatan tidak terputus oleh jarak dan akses yang sulit,” ulasnya.
Masyarakat di wilayah perbatasan, sambung Usman harus mendapatkan akses kesehatan yang sama dengan diperkotaan. Oleh karena itu, pelayanan kesehatan di wilayah perbatasan menjadi penting untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Program dokter terbang di Kaltara, bisa menjadi contoh dan panggung bagi wilayah lainnya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat di wilayah terpencil. Dengan adanya dukungan dari pemerintah, masyarakat di wilayah terpencil dapat merasakan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan merata mulai dari perkotaan hingga perbatasan.
“Semoga program dokter terbang, dapat terus berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang maksimal bagi kesehatan masyarakat,” tandasnya. (tin/and)
Editor:Â Andhika