TARAKAN – Pemandangan berbeda terlihat saat berlangsungnya ujian seleksi kompetensi PPPK hari ini di UPT BKN Tarakan, Kamis (23/11/2023).
Seorang wanita tampak menggunakan kursi roda, dengan kondisi lemas. Meski dalam keadaan kurang sehat, terlihat tak menyurutkan semangatnya untuk bisa lulus pada tes PPPK tahun ini.
Saat dihampiri untuk diwawancara, perempuan itu tak bisa bicara sebab ternyata ia sedang mengalami stroke. Kondisi itu diceritakan Wiwik, yang merupakan adiknya. Kata Wiwik, ia sengaja datang ke BKN untuk mendampingi kakaknya mengikuti tes PPPK.
Ia pun menceritakan kondisi yang dialami sang kakak yang bernama Siti Fuji Astuti. Dijelaskannya, sakit yang dialami kakaknya baru terjadi dua minggu lalu.
Siti merupakan guru honor yang telah mengabdi sebagai pengajar di SDN 023 Kota Tarakan selama 18 tahun . Perempuan itu berusia 37 tahun, keinginan mengikuti tes dalam keadaan sakit memang menjadi pilihan Siti, kakaknya.
“Beliau ini ujiannya harusnya tanggal 22 November 2023 ujiannya, tapi beliau memang sebelumnya sudah berapa kali pindah rumah sakit, dan terakhir di RSUD dr.H.Jusuf SK,” paparnya.
Diceritakannya, dua Minggu lalu, kakaknya tiba-tiba merasa sakit dan pusing serta lemas di badan. Bahkan sempat jatuh tidak sadarkan diri. Ia pun langsung dirujuk ke dokter dan diperiksa. Dari hasil pemeriksaan, dokter mendiagnosis Siti mengalami stroke ringan.
“Bisa dibilang stroke ringan di sebelah kanan tidak bisa tapi sebelah kiri masih bisa merasa. Jadi jalan harus dipapah, itu kejadian Jumat dua minggu lalu,” paparnya.
Siti sendiri sudah mengajar 18 tahun di SDN 023 dan tidak pernah berpindah sekolah. Ia mengajar sebagai guru kelas di SDN 023 dan sudah honor selama 18 tahun lamanya. “Guru kelas matematika beliau di SD,” jelasnya.
Ia melanjutkan, sebelumnya ia tak pernah memiliki riwayat penyakit. Namun musibah datang secara tiba-tiba, ia kemudian mengalami stroke ringan.
Kendati demikian, kondisi itu tak menghalangi Siti untuk mengikuti kegiatan kompetensi P3K tahun ini. “Kakak usia 37 tahun, anak ada satu. Hari ini kami temani dari suami juga ada, kakak juga ada. Kondisinya ditemani karena memang hanya bisa bicara sedikit,” paparnya.
Wiwik optimis sang kakak bisa menjawab semua soal karena memang untuk pelaksanaan kompetensi ini sudah dijadwalkan jauh-jauh hari sehingga ia memiliki persiapan yang matang. “Saya yakin bisa jawab. Kalau tahun kemarin ikut tapi tidak lolos. Tapi hari ini saya yakin bisalah karena kan sebelum-sebelumnya sudah belajar pasti dan bisa jawab,” pungkasnya. (apc/and)
Reporter: Ade Prasetia
Editor: Andhika