TARAKAN – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tarakan mengungkap alasan enggan menggunakan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS). PJUTS sendiri merupakan lampu penerangan jalan yang menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi listriknya.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Pelayaran Dinas Perhubungan Kota Tarakan, Sukarman mengatakan jika PJUTS sering dicuri sehingga pihaknya enggan menggunakannya.
“Musuh utamanya manusia itu sendiri (PJUTS), karena banyak dicuri panel-panelnya,” ujar Sukarman saat ditemui di Kantor Dishub Tarakan.
Sukarman tak menampik jika PJUTS memiliki keunggulan karena dapat mengurangi pembayaran listrik sehingga mengurangi pembiayaan. Kendati demikian, Dishub telah memasang PJUTS di sejumlah titik di Kota Tarakan. Salah satunya terpasang di pusat Kota Tarakan, hanya saja beberapa PJUTS dicuri. Bahkan pelakunya sempat tertangkap oleh pihak kepolisian.
Dari hasil survei yang dilakukan pihaknya, kurang lebih 100 titik PJUTS yang telah dipasang, kurang lebih 10 persennya hilang. “Bahkan sampai tiangnya dicuri,”lanjutnya.
Selain karena sering dicuri, alasan lainnya adalah harga per unit PJUTS sangatlah mahal. Bahkan, bisa mencapai 3 kali lipat dari harga PJU listrik. Oleh karena itu, pihaknya ragu untuk memasang PJUTS di seluruh titik Kota Tarakan.
“Jadi kalau itu 3 jutaan (PJU listrik), dia sampai 10 juta satu unitnya (PJUTS),” paparnya.
Alasan selanjutnya adalah Tarakan merupakan wilayah yang memiliki cuaca hujan sepanjang tahun sehingga tpenyimpanan daya PJUTS dari matahari tidak akan banyak. “Itu yang kadang kita khawatirkan, tidak bisa menyala kalau cadangannya (tenaga surya yang terserap) tidak bagus,” ungkapnya.
“Itu aja kendalanya manusia dan cuaca apalagi Tarakan tidak tentu musim hujannya,” pungkasnya. (apc/and)
Reporter: Ade Prasetia
Editor:Â Andhika