spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

APBD Perubahan Dievaluasi

TANJUNG SELOR – Realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun 2023, oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), tengah dilakukan evaluasi.

Proses evaluasi itu, dilaksanakan melalui Biro Hukum di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI. Pelaksanan evaluasi APBD Perubahan, memerlukan waktu selama 14 hari kerja terhitung sejak awal Oktober 2023.

Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kaltara, Denny Harianto mengungkapkan melalui APBD Perubahan sebelumnya, ada satu item yang memang menjadi evaluasi. Berdasarkan surat edaran dari Kemendagri, bahwa alokasi anggaran untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dikucurkan sebesar 40 persen, lewat APBD murni.

“Otomatis kami melakukan rapat bersama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan melaporkan kepada Gubernur Kaltara. Kami melaporkan bahwa  mau tidak mau, suka tidak suka kita harus memenuhi 40 persen alokasi itu, dan ini yang harus kami atur strategi lagi, ada kebijakan anggaran dan termasuk pengalihan belanja dan sebagainya,”ungkap Denny Harianto, kepada media ini, Selasa (31/10/2023).

Ada beberapa alokasi belanja daerah yang dialihkan, hanya saja dirinya enggan merinciikan. Tapi, pada prinsipnya, tidak menganggu belanja dari setiap OPD.

Evaluasi APBD Perubahan Pemprov kaltara, terhitung sejak awal Oktober 2023,mestinya saat ini telah rampung, hanya saja proses di Kementerian ada beberapa tahap yang dilewati berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan memang ini memerlukan waktu cukup panjang. “Tapi, kita usahakan bangun komunikasi, mudah-mudahan awal November sudah bisa kita laksanakan,” tuturnya.

Karena, hasil evaluasi dari Kementerian akan dilakukan perbaikan untuk disempurnakan. Baru nanti dikeluarkan nomor register. “Nomor Registrasi itu, kita jadikan sebagai dasar untuk menurunkan Peraturan Gubernur (Pergub) tentang penjabaran APBD,” tukasnya.

Sedangkan, untuk realisasi APBD Perubahan saat ini, mengingat ada tambahan anggaran secara otomatis realisasi ikut berkurang.

“Terakhir, kita itu diangka 54,59 persen. Saat ini terus bergerak, karena ada pengerjaan besaran yang telah dilakukan seperti belanja modal termasuk sebagian fisik,” tutupnya. (tin/and)

Editor: Andhika

16.4k Pengikut
Mengikuti

BERITA POPULER