TANJUNG REDEB – Pagelaran Berau EXPO yang merupakan rangkaian hari jadi Kota Tanjung Redeb dan Kabupaten Berau kembali digelar tahun 2023 ini. Sayangnya, ditemukan kejanggalan dalam acara tersebut, yakni diduga adanya praktik “perdagangan” oleh oknum Event Organizer (EO).
Diketahui, pelaku UMKM atau pedagang yang ingin berdagang dalam perhelatan Berau EXPO yang digelar 1 hingga 10 November 2023 dipungut biaya, alias tidak gratis. Padahal, pameran dagang tersebut dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Salah seorang pelaku UMKM Berau, Burhan membeberkan bahwa nominal sewa stan yang ditetapkan pihak penyelenggara sangat mahal. Disebutnya pedagang harus merogoh kocek sekisar Rp 5 hingga 7 juta ke oknum EO.
“Padahal ini dibiayai APBD, tetapi kenyataannya tidak sesuai ekspektasi. Harga stan itu sesuai ukuran tenda, tetapi menurut saya harga yang ditetapkan sangat mahal,” tuturnya, Rabu (25/10/2023).
Menurut Burhan, harga yang dipatok tidak masuk dalam profit, jika dihitung-hitung berdasarkan bisnis. Sebab, pemasukan yang didapat tak setimpal dengan biaya yang dikeluarkan.
“Jadi kami bukan untung jika jualan di acara Berau EXPO itu, tetapi buntung,” tegasnya.
Dia memaparkan, harga stan paling murah adalah Rp 5 juta untuk waktu sewa selama 10 hari. Sehingga, pedagang harus meraup cuan diatas Rp 500 ribu per harinya.
“Itu belum dikurangi dengan biaya operasional dan membayar pegawai. Tentunya harga itu membuat kami sangat keberatan, jika harga produk yang kami jual dinaikkan, nantinya kami disebut memanfaatkan momen,” katanya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Burhan, perhelatan Berau EXPO 2023 yang dianggarkan sekisar Rp 3 miliar itu hanya diperuntukkan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam memamerkan dan mendemonstrasikan produk serta layanan terbaru mereka.
“Tetapi malahan untuk kami para pedagang, setiap stan memang tetap diadakan, tetapi biayanya dibebankan kepada kami. Saya nilai konsep seperti ini justru berbanding terbalik,” imbuhnya.
Seharusnya, kata Burhan, dengan anggaran sebesar itu para pelaku UMKM dipermudah. Bila perlu stan gratis. Apalagi, event ini merupakan rangkaian dari Hari Jadi Tanjung Redeb dan Kabupaten Berau.
“OPD dibuat enak, masyarakat disusahkan dengan harus membayar,” sebutnya.
Hal serupa juga diutarakan Ketua Komunitas Ikan Hias Berau, Arie Pramana Putra. Dia bersama komunitasnya berencana ikut berpartisipasi dalam pagelaran tersebut dengan memamerkan ikan hias. Tapi rencana itu batal. Besarnya biaya dikeluarkan untuk biaya sewa stan mengurungkan niatnya.
“Mahal Banget, enggak jadi ikut. Kalau hitungan bisnis enggak masuk,” tandasnya.
Sementara panitia atau EO Berau EXPO 2023, Morten enggan menjawab saat dikonfirmasi melalui pesan singkat terkait pedagang harus membayar stan Berau EXPO 2023.
“Saya izin dulu ke dinas. Kalau mereka (dinas) sudah kasih izin, nanti kami jawab,” ucapnya. (and)