TARAKAN – Puluhan mahasiswa Tarakan yang tergabung dalam Aliansi Oktober Berduka melakukan aksi demo di Mako Polres Tarakan, Senin (16/10/2023) sore. Aksi demo ini menuntut kepolisian mengusut tuntas kematian masyarakat Kabupaten Seruyan Kalimantan Tengah. Korban diduga tewas terkena tembakan saat menuntut PT Hamparan Masawit Bangun Persada (HMBP) I segera menyediakan kebun plasma.
Sebelum menuju Polres Tarakan, Aliansi Oktober Berduka berkumpul di Gedung Graha KNPI. Dari pantauan mediakaltimtara.com, mereka bergerak menuju Polres Tarakan sekira pukul 16.00 Wita. Sementara demo berakhir pukul 17.20 Wita.
Koordinasi Lapangan (Korlap) demo, Berto menuturkan, ada empat poin yang menjadi tuntutan Aliansi Oktober Berduka. Yang pertama, kata Berto, tangkap dan adili oknum aparat kepolisian yang menewaskan nyawa masyarakat sipil Kabupaten Seruyan.
Kedua, meminta Kapolri bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan terhadap keluarga korban. Yang ketiga, copot jabatan Kapolda Kalteng beserta Kapolres kabupaten Seruyan dan tuntaskan permasalahan tersebut.
“Dan keempat, hentikan tindakan refresif terhadap gerakan mahasiswa, buruh dan masyarakat sipil,” tegas Berto saat ditemui usai melakukan aksi demo di Mapolres Tarakan, Senin (16/10/2023) sore.
Adapun yang tergabung dalam Aliansi Oktober Berduka, di antaranya Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI), Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), Ikatan Mahasiswa Dayak Kota Tarakan (IMDKT), Forum Keluarga Mahasiswa Dayak Agabag Tarakan (FKMDA-Tarakan), FPMTK, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Dia menjelaskan demo pada hari ini merupakan aksi jilid II. Aksi sebelumnya dilaksanakan Rabu (11/10/2023) sekira pukul 16.00 Wita. Menurutnya, aksi ini juga sebagai bentuk solidaritas atas dasar kemanusiaan.
Sementara itu, Ketua Bidang Hikmah PC Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Tarakan mengatakan kecewa sebab saat melakukan aksi, Kapolres Kota Tarakan tidak bersedia menemui dan menedengar tuntutan aksi massa. Untuk itu, dia bersama mahasiswa lainnya melayangkan mosi tidak percaya kepada Polres Tarakan. (apc/and)
Reporter: Ade Prasetia
Editor: Andhika