TARAKAN – Masyarakat Kota Tarakan khususnya para pencari kerja tampak memadati area pelaksanaan job fair di Gedung Lembaga Latihan Kerja (LLK) pada Kamis (21/9/2023). Mereka antusias meski harus mengantre menunggu giliran interview.
awak mediakaltimtara.com berkesempatan berbincang dengan salah satu pencari kerja di acara tersebut. Dia bernama Muhammad Yunus, pria kelahiran Tarakan 21 Februari 2001 silam. Pria 22 tahun ini memiliki backround pendidikan jurusan Fakultas Teknik jurusan Teknik Elektro dengan IPK 3,63. Yunus merupakan alumni Universitas Borneo Tarakan angkatan 2019, yang baru wisuda bulan Juli 2023 lalu.
Yunus yang baru saja menyelesaikan wawancara di PT Phoenix Resources International ini pun menceritakan persiapannya sebelum mengikuti Job Fair 2023.
Kata Yunus, jauh sebelum Job Fair ini dimulai dia telah mempersiapkannya dengan belajar psikotes. Namun dia tak menyangka saat hadir di Job Fair, dia langsung diwawancara menggunakan bahasa inggris usai menyerahkan berkas lamaran pekerjaan.
Yunus, saat wawancara diminta untuk memperkenalkan diri dalam bahasa inggris. “Tesnya banyak dipelajari mengenai interviewnya. Tadi ditanya pengalaman saat magang karena pernah magang sama kemampuan berbahasa Inggris, keseharian kita tentang diri kita menggunakan bahasa inggris,” ucap warga Jalan Aki Balak Kota Tarakan.
Yunus mengaku belum fasih berbahasa Inggris. “Belum ke tingkat intermediate, karena di PRI dikatakan harus bisa kuasai Bahasa Inggris baik tertulis dan lisan. Tapi tadi petugas ramah, saya optimis bisa diterima,” ujar pria alumni SMA 3 Tarakan ini.
Sebelumnya Yunus hanya pernah menjalankan magang saat masih kuliah di PT Max Power Indonesia bergerak di power plant masuk dalam sub PLN.
“Gugup tadi karena disuruh berbahasa Inggris. Jadi tadi bisa tapi sedikit dan saya dengar dari panitia, untuk Teknik Elektro hanya sedikit dicari dan sudah banyak dan harus bisa Bahasa Inggrisnya,” katanya.
Selain PT Phoenix, Yunus mencoba peruntungan di PT Satelit Nusantara Tiga (SNT). Dia berharap bisa diterima di salah satu dari dua perusahaan yang ia ingin mendaftar. “Karena Phoenix peminat banyak dan PT Satelit tidak jadi pilihan di dua perusahaan ini. Kalau informasi awal dapat dari Linkedin dan juga dari Disnaker Tarakan selalu update,” pungkasnya. (apc/and)
Reporter: Ade Prasetia
Editor: Andhika