TARAKAN – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Tarakan mengingatkan masyarakat untuk bijak dalam menggunakan media sosial. Terlebih, pemilihan umum 2024 sebentar lagi akan berlangsung sehingga rawan memicu konflik di tengah masyarakat. Menurutnya, media sosial dapat menjadi sumber konflik jika tak digunakan dengan bijak.
“Media sosial bisa menjadi sumber konflik. Itulah perlunya melakukan edukasi ke masyarakat supaya cerdas dan jangan terprovokasi jangan terbawa emosi untuk kepentingan politik sesaat,” ucap Sujay Staf Khusus Analis Ormas Kesbangpol Tarakan, Selasa (12/9/2023).
Sujay mengatakan pihaknya mengalami kesulitan melakukan monitoring perekembangan masalah di masyarakat melalui media soial. “Paling tidak kita minta bantuan Diskominfo untuk meredak hoax di masyarakat supaya tidak berkembang,” katanya.
Menurutnya, masyarakat saat ini harus lebih cerdas dalam memilah berbagai informasi di media sosial. Kata Sujay, jangan mudah terprovokasi dan terbawa emosi terhadap informasi yang belum tentu kebenarannya.
“Di media sosial black campaign sudah gencar terus. Jadi masyarakat sudah dicecoki hal negatif sehingga negatif tingking. Kadang-kadang dulunya teman akrab sekarang musuhan karena beda pilihan politik,” lanjutnya.
Dilanjutkannya, Kesbangpol Tarakan memiliki Tim Terpadu Pengawasan Ormas dan Tim Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Aliran Keagamaan dalam Masyarakat (PAKEM). Tujuannya, meredam berbagai Konflik di masyarakat termasuk konflik di media sosial. Menurutnya, patroli siber juga sangat diperlukan untuk meredam konflik di media sosial.
Terpisah, Kapolres Tarakan, AKBP Ronaldo Maradona mengatakan akan meningkatkan patroli siber menjelang Pemilu 2024 untuk mengantisipasi berita dan informasi bohong (hoaks) di media sosial.
Ronaldo menyebut sejauh ini kontestasi politik 2024 masih terpantau aman di Tarakan. Dari hasil patroli siber yang sudah dilakukan menunjukan hasil yang positif.
Dia mengatakan menciptakan keamanan dan ketertiban di tahun politik ini merupakan tanggungjawab semua pihak. Sejauh ini, Polres Tarakan belum mendapati berita hoaks dan berita yang memprovokasi menjelang pemilu 2024. Pihaknya juga terus melakukan pemantauan di media sosial terhadap kerawanan yang terjadi menjelang pemilu, selain pemantauan berita hoaks. (apc/and)
Reporter: Ade Prasetia
Editor:Â Andhika