spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Mata Biru Arjuna, Warisan Tak Terduga di Tengah Keluarga Jawa-Bugis

TARAKAN – Di antara deretan rumah warga di RT 24 Kelurahan Pamusian, Kota Tarakan, seorang bocah berusia 10 tahun tampak berbaur dengan teman-temannya.

Tidak ada yang terlihat aneh dari anak laki-laki bernama Arjuna Sakti Latanro itu, kecuali satu hal: warna matanya yang biru terang, memikat siapa pun yang menatapnya.

Arjuna, yang lahir di Tarakan pada tahun 2015, memiliki penampilan fisik yang berbeda dari anak-anak pada umumnya di lingkungannya. Mata birunya yang mencolok membuatnya mendapat panggilan khusus dari teman-temannya.

“Teman-teman pada penasaran, terkait kondisi Arjuna. Bahkan, teman-temannya memanggil dengan sebutan Belanda,” tutur sang ayah, Arfinca, sambil tersenyum ditemui di kediamannya, Senin (30/6/2025).

Sebutan “Belanda” itu muncul karena warna mata Arjuna lebih sering diasosiasikan dengan orang-orang Eropa. Padahal, secara garis keturunan, Arjuna adalah anak Indonesia tulen. Ayahnya berasal dari Enrekang, Sulawesi Selatan, sementara ibunya berdarah Jawa Timur, Bojonegoro.

“Bapak asli Enrekang. Ibu Jawa, kami jabuk (Jawa Bugis),” ucap Arfinca menjelaskan asal-usul keluarganya.

Menurut cerita sang ayah, saat pertama kali Arjuna lahir, tak ada yang mencolok dari fisiknya. Semua tampak normal seperti bayi pada umumnya. Namun, setelah memasuki usia hampir tiga bulan, ada yang mulai berbeda.

“Baru kelihatan matanya biru hampir tiga bulan,” kenangnya.

Kekhawatiran sempat menyelimuti keluarga saat itu. Mereka membawa Arjuna ke rumah sakit untuk memastikan apakah kondisi matanya normal. Hasil pemeriksaan dokter menyebutkan, mata Arjuna tidak mengalami gangguan apa pun, meskipun warna birunya memang tidak lazim.

“Dokter menyebut matanya normal meskipun warnanya terlihat biru,” ujar Arfinca.

Seiring bertambahnya usia, warna biru di mata Arjuna justru semakin jelas. Hingga kini, di usianya yang telah naik ke kelas 3 SD di SD Utama, warna matanya tetap mencolok dan menjadi daya tarik tersendiri.

Meski tampil berbeda, Arjuna tak pernah merasa terganggu atau minder dengan kondisi fisiknya. Ia tetap menjalani hari-harinya seperti anak-anak lain. Tak ada keluhan, tak ada rasa malu. Justru, rasa penasaran orang-orang di sekitarnya menjadi cerita tersendiri dalam kesehariannya.

Di keluarga besarnya pun, Arjuna menjadi satu-satunya anak yang memiliki mata biru. Kakaknya, Delvin, memiliki penampilan fisik yang umum seperti anak-anak lain.

“Ayahnya menceritakan, di antara keluarganya hanya Arjuna yang fisiknya berbeda dengan mata biru,” begitu penuturan yang berkembang di kalangan warga.

Soal cita-cita, Arjuna pun punya impian mulia. Dia ingin menjadi seorang pemadam kebakaran. Mungkin bagi sebagian anak, profesi ini terdengar seperti pekerjaan penuh tantangan dan keberanian. Namun bagi Arjuna, itu adalah simbol kebermanfaatan dan keberanian.

Anak laki-laki bermata biru itu ingin tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan siap membantu siapa pun yang membutuhkan pertolongan. Di balik warna matanya yang langka, dia menyimpan semangat yang tak kalah menyala.

Penulis: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam

⚠️ Peringatan Plagiarisme

Dilarang mengutip, menyalin, atau memperbanyak isi berita maupun foto dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari Redaksi. Pelanggaran terhadap hak cipta dapat dikenakan sanksi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun dan/atau denda hingga Rp4 miliar.

16.4k Pengikut
Mengikuti

BERITA POPULER