TARAKAN – Dalam sepekan terakhir, warga Selumit diresahkan dengan teror bakar rumah oleh orang yang tak dikenal. Hal itu dikatakan Ketua RT 19, Kelurahan Selumit Pantai, Johansyah (64).
Dalam kondisi tersebut, dia meminta polisi ikut berjaga di Poskamling dengan melakukan patroli. “Yang ikut berjaga hanya Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Lebih baik di tiap Poskamling harus ada satu polisi,” ujarnya, Sabtu (9/8/2023).
Johansyah memaparkan, warga rutin melakukan ronda terjadwal, mulai pukul 24.00 Wita. Namun, sejak pukul 22.00 Wita warga sudah berkeliling.
“Bahkan sejak beberapa hari terakhir, setiap orang yang bukan warga RT 19 harus diperiksa identitasnya dan digeledah jika gelagatnya mencurigakan,” katanya.
Dijelaskannya, di wilayah RT 19 bisa tembus ke Gusher dan Beringin. Maka dari itu, ronda dilakukan secara gabungan di tiga titik, yakni RT 14, RT 29 dan RT 26.
“Warga lebih waspada karena insiden kemarin. Saya selalu aktif selama sebulan terakhir ini, bahkan sebelum kejadian teror bakar rumah,” bebernya.
Inisiatif ronda yang dilakukan warga RT 19 merupakan bentuk antisipasi kejadian teror bakar rumah. “Tetapi ini bukan hanya RT 19 saja, tetapi RT lain juga,” sebutnya.
Kendati demikian, aksi percobaan pembakaran rumah itu bukan pertama kali terjadi di RT 19, namun di Selumit Pantai sudah enam kali terjadi. “Kemarin di kawasan Beringin sudah ada ronda. Tetapi sejak kejadian kebakaran, sudah ada pemeriksaan di depan pintu masuk,” tandasnya. (apc/and)
Reporter: Ade Prasetia
Editor: Andhika