TARAKAN– Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tarakan memprediksi potensi banjir rob di wilayah pesisir Kalimantan Utara (Kaltara) akan mencapai puncaknya pada tanggal 27 Mei 2025. Kenaikan muka air laut yang signifikan diperkirakan terjadi akibat kombinasi fenomena bulan baru dan posisi orbit bulan yang paling dekat dengan bumi (perigee).
Kepala BMKG Tarakan, M. Sulam Khilmi, menyebutkan fenomena ini bisa menyebabkan kenaikan permukaan laut hingga lebih dari 5 meter dari titik rata-rata permukaan laut (mean sea level). Potensi ini akan berlangsung setidaknya selama lima hari, mulai tanggal 25 hingga 29 Mei 2025, dengan puncak pada tanggal 27 Mei.
Dia menjelaskan, kombinasi antara hujan berintensitas tinggi dan air laut pasang menjadi penyebab utama banjir rob yang melanda beberapa wilayah seperti Tanjung Selor dan Malinau dalam beberapa hari terakhir.
“Ini yang patut diwaspadai, karena ini tanggal 22 atau 23 ya, air ini masih dalam kondisi pasang, air laut juga ya, sehingga ketika berbarengan hujan plus pasang, ini dampaknya juga lebih parah,” kata Khilmi, Rabu (21/5/2025).
Wilayah-wilayah pesisir seperti Tarakan, Nunukan, dan pesisir Bulungan dinyatakan dalam status siaga mengingat potensi banjir rob ini. BMKG mencatat, ketinggian air laut bisa mencapai 5 meter, dan kemungkinan akan terus naik hingga puncaknya.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada, terutama yang tinggal di wilayah pesisir dan dataran rendah. Warga diminta untuk mempersiapkan langkah antisipasi, seperti mengamankan barang-barang penting, memperhatikan peringatan dini, serta rutin memantau informasi resmi dari BMKG.
“Kami yakin masyarakat pesisir sudah lebih paham soal kondisi ini. Namun kami tetap mengimbau untuk mengantisipasi sejak dini, khususnya di tanggal 27 Mei,” tutupnya.
Penulis: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam