TARAKAN – Pemerintah Kota Tarakan kembali meraih penghargaan. Kali ini, meraih predikat Pengelola Rumah Khusus Terbaik 2 Nasional dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Penghargaan ini diterima oleh Wali Kota Tarakan Khairul, yang hadir memenuhi undangan pada malam puncak Hari Perumahan Nasional tahun 2023 yang dilaksanakan di Auditorium Kementerian PUPR Jakarta pada Kamis, (31/8/2023).
Sebelumnya, Tarakan telah mengikuti berbagai tahapan verifikasi yang dilakukan oleh tim penilai dari pusat. Adapun aspek yang dinilai meliputi aspek fisik, administrasi, teknis, hingga wawancara langsung dengan Wali Kota terkait pengelolaan rumah khusus yang terletak di Kelurahan Pamusian.
Secara umum, tim menilai bahwa rumah khusus di Tarakan yang terletak di Kelurahan Pamusian telah dikelola dengan baik dan memiliki legalitas yang kuat, termasuk dalam hal pengelolaan, tarif, maupun kategorisasi penghuninya.
Wali Kota menyampaikan apresiasinya atas penghargaan ini. Ia menyampaikan bahwa pihak Pemerintah Kota Tarakan memiliki komitmen yang kuat agar keberadaan rumah khusus ini dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat.
Sebelumnya pada Selasa (29/8/2023), Wali Kota Tarakan juga meraih penghargaan dalam Apresiasi Tokoh Indonesia kategori Pengembangan Digitalisasi. Menteri Dalam Negeri dalam sambutannya menyampaikan bahwa dipilihnya para Kepala Daerah pada event ini merupakan hal yang sangat positif, “ini dapat menciptakan iklim kompetitif,” ujar Mendagri. Kompetitif yang dimaksud yaitu dalam hal keberanian dan kreatifitas kepala daerah untuk melakukan inovasi dan bagaimana kepala daerah dapat berpacu dalam mewujudkan kesejahteraan.
Wali Kota Tarakan sendiri, menurut tim pakar, telah berhasil melakukan elektronifikasi dan mengadaptasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) pada berbagai layanan publik dan smart branding di sektor promosi kota khususnya bidang pariwisata. Pemkot Tarakan pun dipandang memiliki fokus yang kuat pada peningkatan layanan publik dan kemajuan sistem ekonomi berbasis digital. Hal ini diperoleh dari analisis atas berbagai data statistik yang dikumpulkan, rilis data Bank Indonesia, dan wawancara dengan para responden. (apc/and)
Reporter: Ade Prasetia
Editor: Andhika