TARAKAN – Kantor Imigrasi Kelas II TPI Tarakan mencatat penerbitan ribuan paspor sejak Januari hingga 16 April 2025. Terdiri dari 1.548 paspor biasa dan 664 paspor elektronik.
Informasi tersebut disampaikan oleh Kepala Kantor Imigrasi Tarakan, Mohammad Sungeb, melalui Kepala Seksi Lalu Lintas dan Izin Tinggal Keimigrasian, Yogie Tirtana Ansor, pada Rabu (16/4/2025).
Dia menjelaskan, bahwa negara tujuan terbanyak warga Tarakan adalah Malaysia, baik untuk berlibur maupun mengunjungi keluarga.
“Jumlahnya mencapai 80 persen,” katanya.
Hal ini disebabkan letak geografis Tarakan yang berdekatan langsung dengan Tawau, Malaysia.
Dia menambahkan, proses pengurusan paspor bisa dilakukan langsung di Kantor Imigrasi Tarakan. Untuk paspor biasa dengan masa berlaku 5 tahun dikenakan biaya Rp 350.000, sementara yang berlaku 10 tahun sebesar Rp 650.000. Adapun paspor elektronik dikenakan biaya Rp 650.000 untuk masa berlaku 5 tahun dan Rp 950.000 untuk 10 tahun.
Yogie juga merinci bahwa selama tahun 2024 lalu, total penerbitan paspor baru mencapai 5.483 paspor. Paspor-paspor tersebut diterbitkan guna mendukung kebutuhan masyarakat dalam perjalanan dinas, pendidikan, maupun wisata.
Sementara itu, penerbitan paspor penggantian selama tahun yang sama mencapai 4.890 paspor. Layanan ini ditujukan bagi masyarakat yang memerlukan penggantian paspor karena masa berlaku habis, rusak, atau hilang.
“Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) paling besar itu dari paspor,” tutupnya.
Penulis: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam
