TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi Kaltara, terus intens untuk menurunkan angka stunting dengan terus sinergi dan berkolaborasi lintas kabupaten dan kota.
Wakil Bupati KTT, Hendrik menanggapai soal komitmen pemerintah dalam menekan angka stunting di Kaltara, bahwa di KTT, kata dia sudah ditunjuk sebagai lokasi fokus percepatan penurunan stunting pada tahun 2022.
Hal itu, berdasarkan keputusan menteri PPN Bapenas Nomor 10 tahun 2021, tentang penetapan penyebarluasan kabupaten dan kota, lokasi khusus intervalensi penurunan stunting terintegrasi tahun 2022.
Hendrik melanjutkan, dalam rangka penurunan angka stunting, Pemkab Tana Tidung telah melakukan beragam cara, salah satunya memperkuat kolaborasi tugas dan tanggungjawab TPPS Kabupaten dan Kota di Kaltara, hingga tingkat kelurahann dan Desa.
“Kita menargetkan penurunan stunting di tahun 2024 di KTT bisa zero kasus,”ujar Wakil Bupati KTT, Hendrik kepada wartawan, Kamis (31/8/2023).
Upaya lain yang dilakukan oleh pemerintah daerah, lanjutnya dengan menerapkan delapan program aksi konvergensi percepatan penurunan stunting. Termasuk, dengan cara peningkatan pengunjung balita di posyandu sehingga dapat menopang capaian data program minimal 90 persen di tahun 2024.
“Termasuk kita akan meningaktakan pelayanan posyandu prima, untuk memantau tumbuh kembang anak yang bertsifat efektif,”jelasnya.
Selanjutnya, akan difasilitasi pemenuhan alat ukur antropometri dan alat cek hemoglobin dan ultrasonografi pada setiap fasilitas kesehatan. “Kita menargetkan semua alat tersebut dapat dilengkapi hingga 100 persen di tahun 2024,”tukasnya.
Termasuk kemudian, akan diatur dari sisi regulasi pencegahan terhadap nikah dini, regulasi akan disusun mulai dari tingkat Kabupaten hingga provinsi. Juga pada penyampaian laporan dan evaluasi pelaksanan percercepatan penurunan angka stunting tiap semester secara tepat waktu.
“kita mengusulkan untuk meningkatkan anggaran alokasi intervalensi spesifik dan sensitif untuk percepatan penurunan angka stunting, dengan mekanisme kerja berdasarkan konsep pentahelix,” tandasnya. (tin/and)
Reporter: Martinus Nampur
Editor: Andhika