TANJUNG SELOR – Intensitas hujan di wilayah Hulu, Kabupaten Bulungan belakangan ini sering terjadi. Ditambah, dengan peluapan sungai boh, hingga berdampak pada akses jalan hingga pemukiman warga.
Naiknya sungai Kayan di wilayah Hulu, bahkan pernah mencapai 6 meter. Hingga hari ini, kondisi air berangsur normal mencapai 3,5 meter. Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bulungan, Ahmad Syah mengatakan, ketinggian air di Hulu Sungai Kayan sempat mencapai 6 meter, dan sampai dengan hari ini kondisi air berangsur turun, bahkan diangak 3,5 meter.
Dia membenarkan, naiknya debit air berdampak pada terendam beberapa pemukiman warga. “Iya, beberapa jalan dan pemukiman warga ikut terendam banjir,” ujarnya, kepada wartawan, Senin (28/8/2023).
Lebih lanjut,dia katakan untuk sungai Kayan sendiri ketinggian mencapai 3 meter. Data itu berdasarkan laporan petugas di lapangan. Namun begitu, BPBD Bulungan tetap siaga banjir.
Mengingat, intensitas curah hujan di Hulu Sungai Kayan masih cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir.
Kepada masyarakat,pihaknya minta untuk tetap waspada, karena beberapa spot wilayah Tanjung Selor mulai tergenang banjir, salah satunya di Jembatan Bulu Perindu.
Sementara itu, Kepala Stasiun Meteorologi Juwata Tarakan, Muhammad Sulam Khilmi memaparkan, secara umum nilai southern oscillation index (SOI), indian ocean dipole (IOD) dan Nino 3.4 tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia.
Sedangkan, untuk Madden Julian Oscillation (MJO) aktif pada kuadran 1 (western and Africa), menunjukkan kondisi yang kurang signifikan untuk wilayah Indonesia.
Dalam sepekan kedepan, aktivitas gelombang atmosfer rossby ekuator diprakirakan aktif di sebagian wilayah sumatera bagian utara dan tengah, Jawa bagian barat dan tengah. Termasuk Kalimantan bagian utara, Maluku bagian selatan dan Papua bagian selatan.
“Juga gelombang Kelvin diprakirakan aktif di Aceh bagian utara dan Kaltara bagian utara dalam sepekan kedepan,” ujarnya.
Ada beberapa faktor yang mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Kalimantan Utara dalam beberapa minggu kedepan. (tin/and)
Reporter: Martinus Nampur
Editor: Andhika