TARAKAN – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan akan mengguyur sebagian besar wilayah kota Tarakan pada Kamis (30 /1/2025) hari ini.
Berdasarkan ramalan cuaca yang dirilis oleh BMKG, hujan berpotensi turun sejak pagi hingga beberapa jam ke depan.
Dikonfirmasi terkait hal ini, Kepala Stasiun Meteorologi Juwata Tarakan, Muhammad Sulam Khilmi mengatakan, berdasarkan pantauan citra radar cuaca terkini pada 30 Januari 2025 pukul 08.49 Wita, terdapat potensi hujan ringan hingga sedang di beberapa wilayah diantaranya Tarakan Timur, Tarakan Tengah, Tarakan Utara, Sekatak, Bunyu, dan sesayap hilir.
“Diperkirakan kondisi tersebut akan terjadi hingga dua jam ke depan,” ujar Khilmi dikonfirmasi melalui seluler, Kamis (30/1/2025).
Oleh karena itu, dia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada, khususnya untuk yang tinggal di daerah curam,bergunung,tebing atau rawan longsor. “Tetap waspada khususnya jika terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat maupun hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang terjadi terus-menerus,” tutupnya.
Ditambahkan Forecaster BMKG Tarakan, Ida Bagus Gede Yamuna menjelaskan hujan yang terjadi beberapa hari ini disebabkan oleh dua hal, yakni faktor regional dan lokal.
Faktor regional dipengaruhi oleh anomali suhu muka laut di wilayah perairan Kalimantan Utara (Kaltara) secara keseluruhan cenderung menghangat di angka 0.5-2.8°C.
Kondisi anomali yang menghangat ini menyebabkan meningkatnya aktivitas penguapan yang membentuk awan-awan hujan di atas wilayah perairan Kaltara. Selain itu, dilihat dari sirkulasi anginnya, angin cenderung dominan bertiup dari arah Utara hingga Timur. Keberadaan daerah belokan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di atas Kaltara juga semakin meningkatkan pertumbuhan awan hujan di atas Kaltara.
“Angin dari Utara – Timur ini membawa awan hujan dari arah perairan menuju daratan Kaltara,” ucapnya.
Sementara faktor lokal berkaitan dengan kondisi lapisan udara di atas wilayah Kaltara yang labil juga turut andil dalam meningkatkan aktivitas pertumbuhan awan. Kondisi ini pun diperkirakan masih bertahan hingga tiga hari ke depan. (apc/and)
Reporter: Ade Prasetia
Editor: Andhika