TANJUNG SELOR – Sebanyak 80 peserta asal Kabupaten Bulungan disiapkan oleh pemerintah dalam memenuhi kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) di Kawasan Industrial Park Indonesia (KIPI) Tanah Kuning, Mangkupadi, Kecamatan Tanjung Palas Timur.
Peserta tersebut, saat ini tengah mengikuti pendidikan vokasi bahasa Mandarin selama satu tahun kedepan. Namun, pemerintah belum memastikan apakah seluruh peserta yang telah melalui proses pendidikan Bahasa Mandarin dapat diterserap, usai proses pendidikan atau nantinya dinyatakan lulus.
Bupati Bulungan, Syarwani saat dikonfirmasi menyampaikan, saat ini masih dilakukan evaluasi secara akademis dengan melibatkan Universitas Brawijaya Malang dan Universitas Kaltara. Artinya, parameter untuk menentukan peserta lulus atau tidak itu kewenangan sepenuhnya dilembaga penyelengara.
“Tentu ini menjadi bagian yang nanti akan kita diskusikan lebih lanjut ya. Soal ini, mungkin akan kita sampaikan kepada pihak penyelengara,” jelas Bupati Bulungan, Syarwani kepada wartawan, Rabu (23/8/2023) kemarin.
Bupati memastikan, 80 peserta yang telah diikutsertakan dalam pelatihan bahasa Mandarin, telah diawali dengan penandatanganan fakta integritas. Hal itu dilakukan, ketika dalam perjalanan pendidikan mungkin ada peserta yang mengundurkan diri.
“Iya, itu sudah ada fakta integritas. Nanti mungkin bisa ditanyakan ke penyelengara,” bebernya.
Bupati terus memotivasi kepada orangtua dan anak-anak yang terpilih, supaya jangan sampai ada yang putus di tengah jalan. Karena sayang, program ini telah dibiayai secara penuh, jadi jangan sampai karena ada faktor kurang adaptasi atau kesulitan lain, terus mundur.
“Padahal, kuncinya cuma satu, kalau orang lain bisa, kenapa kita tidak, itu saja,”saran Bupati.
Semangat itu harus terus menjadi motivasi dalam mendorong minat anak dalam mengikuti program ini. Syarwani memastikan, dari 80 peserta yang terlibat sudah melalui penjaringan panjang dan dipastikan telah terakomodir dari 10 Kecamatan yang ada di Kabupaten Bulungan.
“Iya sebarannya di 10 Kecamatan,” terangnya.
Pemerintah daerah,sejauh ini belum mengusulkan untuk tahapan pembelajaran bahasa Mandarin di gelombang kedua. Karena setelah gelombang pertama akan dilakukan evaluasi secara bersama-sama. Evaluasi bukan hanya dari pemerintah daerah, tapi juga dari penyelengara maupun investor.
Secara terpisah, corrporate Communication PT.KIPI Melva Tiora Rubintang mengatakan, program belajar mengajar yang bertempat di universitas Kaltara, meliputi sistem belajar teori, praktek dan nantinya juga akan diadakan program kerja sama bridging (menjembatani) online dengan universitas dari China.
Ia berharap, para lulusan dari program beasiswa ini dapat berkontribusi secara aktif, dikawasan industri yang dimiliki PT. KIPI termasuk pada tenant-tenant yang ada di dalam kawasan. “Program ini merupakan realisasi komitmen PT.KIPI yang tidak hanya berkontribusi terhadap pengembangan perekonomian Kalimantan Utara (Kaltara) melalui kawasan industri, namun juga meningkatkan mutu sumber daya manusia melalui jalur pendidikan,” pintanya.
Program vokasi ini, lanjut dia mendapat perhatian dan dukungan penuh dari pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Koordinasi bidang Kemaritiman dan Investasi. Kedepan, dirinya berharap akan ada banyak lagi program pembangunan sumber daya manusia. Dan program yang berdampak langsung di masyakarat yang akan dilakukan oleh PT KIPI.
“Karena ini menjadi salah satu bagian dari komitmen investasi kita di Kaltara,” pungkasnya. (tin/and)
Reporter: Martinus Nampur
Editor:Â Andhika