TANJUNG REDEB – Adanya upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau untuk memenuhi seluruh Tenaga Kesehatan (Nakes) dan Fasilitas Kesehatan (Faskes) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Talisayan diapresiasi jajaran legislatif.
Anggota Komisi II DPRD Berau, Ratna Kalalembang mengungkapkan, ada beberapa ruang rawat inap di RSUD tersebut yang kurang memadai, selain itu fasilitas pendukung juga tidak memenuhi standar hingga kurangnya nakes.
“Padahal RSUD Talisayan ini menjadi rumah sakit andalan masyarakat yang ada di pesisir selatan Berau,” tuturnya.
Ia mengaku sangat mendukung rencana pemerintah daerah untuk melakukan perombakan pada RSUD Talisayan saat ini. “RSUD Talisayan itu tempat rujukan masyarakat di lima kecamatan yang ada di pesisir. Jadi pemerintah harus mensupport anggaran untuk pembangunan di sana,” katanya.
Lanjut Ratna, Organisasi Prangkat Daerah (OPD) terkait harus melakukan evaluasi terhadap kebutuhan untuk memulihkan rumah sakit tersebut.
“OPD juga harus membenahi segala sesuatunya. Baik itu tenaga medis, peralatan dan gedungnya,” tegasnya.
Apalagi, dirinya sempat mendapat kabar bahwa alat yang didatangkan ke RSUD Talisayan tidak bisa digunakan secara maksimal. Sehingga, menurutnya hal tersebut hanya buang-buang anggaran saja.
“Kemarin ada alat yang dibeli, tapi tidak memenuhi spek dan akhirnya dipindahkan kembali. Memang saya tidak mengikuti lebih lanjut kabar itu, dan saya sampai saat ini tidak tahu apakah alat itu digunakan atau tidak,” bebernya.
“Makanya sebelum kita membangun itu perlu perencanaan yang matang. Itu kan ada denahnya, jadi harus sesuai dengan spesifikasi,” sambungnya.
Ia berharap, ke depan RSUD Talisayan bisa lebih diperhatikan oleh pemerintah daerah, khususnya OPD terkait guna membangun dunia kesehatan dengan jangka panjang.
“Bagaimana ekonomi mau bangkit ketika kita sakit sangat susah untuk berobat. Harapan saya menuju tahun 2025 masyarakat Kabupaten Berau dala keadaan sehat,” tandasnya. (adv/and)