TENGGARONG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutai Kartanegara (Kukar) terus mengejar capaian target dalam Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Kukar. Yakni diluncurkan sejak 23-29 Juli untuk dosis pertama dan tanggal 6-13 Agustus 2024.
Polio sendiri diketahui merupakan penyakit menular dan berbahaya khususnya bagi anak-anak dibawah 5 tahun. Penyakit ini dianggap bahaya karena menimbulkan cacat permanen yang tidak bisa disembuhkan, apabila terserang penyakit tersebut.
Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Dinkes Kukar, Supriyadi, menyebut saat ini di Kukar belum ditemukan kasus polio. Tetapi Kukar masuk dalam kategori wilayah resiko dengan status medium. Sehingga imunisasi yang dilakukan secara massal ini, diharapkan dapat dicegah.
Tidak hanya melalui imunisasi saja, Dinkes Kukar pun sudah melakukan sejumlah hal untuk pencegahannya. Mulai dari kampanye perilaku hidup bersih dan sehat. Yakni sejak tahun 2022-2023, dengan melakukan mendiseminasikan program percepatan Stop Buang Air Besar Sembarangan dan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.
“Kami telah bekerjasama dengan lintas OPD dan lintas sektor seperti camat dan kepala desa. Faktor lingkungan penting untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan juga membiasakan untuk mencuci tangan menggunakan sabun,” ungkapnya.
Rutin ke Posyandu pun menjadi salah satu cara mencegah anak terkena virus polio. Selain itu, orang tua pun bisa melihat secara langsung perkembangan dan tumbuh kembang anak-anak. Sehingga ketika ditemukan masalah, bisa segera dilakukan penanganan.
“Kami menyarankan agar anak diperiksakan secara rutin di Posyandu, tidak hanya pada saat pekan imunisasi saja. Kita juga memantau terjadinya stunting dan sebagainya, pemeriksaan ini bukan untuk kepentingan kader posyandu, tapi untuk memonitor pertumbuhan dan perkembangan anak,” tutupnya. (adv)