TARAKAN – Kota Tarakan masih berpotensi rawan akan bencana alam, dengan tingginya intensitas curah hujan yang terjadi pagi maupun sore hari.
BPBD Tarakan mengimbau warga, selalu waspada agar tidak menjadi korban dari bencana alam yang bisa terjadi kapan saja.
Menurut Kepala BPBD Tarakan, Yonsep, salah satu bencana yang wajib diwaspadai adalah tanah longsor. Hal ini dikarenakan kontur tanah di Tarakan berbeda dengan wilayah lainnya, sehingga dapat terjadi longsor yang berulang ketika hujan turun.
“Kalau di Tarakan, longsor tertahan hujan lagi, turun lagi tanahnya. Karakternya berbeda makanya penanganan juga berbeda sesuai mekanisme. Seperti pemberian pemasangan material,” ujar Kepala BPBD Tarakan, Yonsep di Tarakan, Rabu (19/6/2024).
Masyarakat yang tinggal di perbukitan harus berhati-hati dengan kondisi cuaca saat ini, karena curah hujan cukup tinggi. Dia berharap masyarakat peduli dan antisipasi ketika kondisi cuaca hujan berturut seperti saat ini.
Selain imbauan lisan, BPBD telah membuat plang tertulis di wilayah kawasan rawan bencana longsor, berisi imbauan kepada warga untuk waspada.
“Misalnya di wilayah Kampung Bugis dalam terpantau plang peringatan, seperti imbauan warga yang berada di kawasan rawan bencana diharapkan melakukan penanaman pohon dan pemeliharaan pohon,” katanya.
Masyarakat juga dihimbau tidak memotong tebing secara tegak lurus. Kemudian tidak melakukan potongan bagian bawah lereng secara sembarangan. Selanjutnya, tidak mendirikan rumah di bawah tebing yang curam.
“Selain itu, memperbaiki drainase permukaan tanah, keenam membangun dinding penahan tanah, dan ketujuh meningkatkan kewaspadaan terutama pada saat hujan dan setelah hujan yang berlangsung lama dengan intensitas sedang dan tinggi,” pungkasnya.
Pewarta: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam