TANJUNG SELOR – Musibah kebakaran yang menghanguskan puluhan rumah warga di Desa Long Beluah atau sebutan lainnya Bayangkara, Kecamatan Tanjung Palas Barat, Kabupaten Bulungan, mendapatkan perhatian dari sejumlah pihak.
Rasa empati atas musibah tersebut muncul dari berbagai kalangan. Pada Sabtu 18 Mei 2024, rombongan yang dipimpin langsung oleh Datu Iman Suramenggala dan Chito Karno (Ase) berkesempatan untuk terjun langsung ke lapangan.
Rombongan tersebut juga didampingi oleh komunitas UMKM, serta komunitas Pencak Silat PSH Winongo. Selain kunjungan langsung ke lapangan, pasangan Datu Iman Suramenggala dan Chito Karno (Ase) juga memberikan sejumlah paket bantuan terhadap warga yang terdampak kebakaran.
Adapun paket bantuan yang diberikan yakni 22 karung beras, 24 dus indomie, kopi, gula, telur dan sejumlah barang sembako lainnya juga termasuk pakaian layak pakai.
Kepada wartawan, Chito Karno (Ase) menyampaikan, sebagai langkah awal dirinya bersama dengan Datu Iman Suramenggala memberikan sejumlah paket sembako yang dibutuhkan oleh masyarakat terdampak. Harapannya, paket sembako yang diberikan dapat meringankan saudara, dan keluarga yang terdampak.
“Sebagai langkah awal, tentunya mereka perlu sembako. Langkah ke depan, tentu mesti ada pemulihan bangunan yang sudah terbakar untuk didirikan kembali,” kata Chito Karno atau biasa disapa Ase, kepada sejumlah wartawan.
Dia bersama dengan Datu Iman Suramenggala bersepakat, ke depan akan memberikan paket bantuan yakni 50 lembar seng tiap Kepala Keluarga (KK) yang terdampak.
“Ini mungkin akan berkembang lagi, melihat situasi kebutuhan mereka,” ujarnya.
Bahkan, pria yang dikenal sukses dalam urusan ternak kambing boor di Bulungan ini menyarankan kepada kepala desa setempat, supaya ketika bangunan rumah tersebut didirikan kembali agar kiranya sediakan space 4-6 meter sebagai lorong api.
“Iya, itu untuk menghindari musibah, kita tidak minta-minta yang namanya musibah bisa terjadi kapan saja. Jadi, kalau bisa pembangunan rumah itu mesti disediakan lorong api dengan jarak 4 sampai 6 meter,” ujarnya.
Apalagi, kata dia kalau rumah kayu ini sekali terbakar akan dengan mudah apinya menyulut ke rumah yang di sampingnya.
“Nah, kalau ada gang api, otomatis bisa terhindar dan tidak merembet ke bangunan yang lain, kalaupun lokasi tanahnya kurang luas sebaiknya cari lokasi lain, sehingga bisa terhindar dari kebakaran karena rumah berhimpitan seperti ini,” tukasnya.
Masih di kesempatan yang sama, dirinya juga mengajak masyarakat setempat khususnya yang terdampak, supaya bisa bangkit kembali setelah dilanda musibah kebakaran. Bahkan, masih bisa bersyukur karena tidak ada korban jiwa dalam musibah nahas ini, harta bisa dicari.
“Ayo bapak ibu, kita mesti bangkit dari musibah yang telah menimpa. Hari esok masih menunggu kita untuk terus bangkit dari musibah yang telah terjadi, dan yakinlah Tuhan memiliki rencana yang terbaik bagi hambanya,” pesan Ase.
Sebagai penutup, dilanjutkan dengan penyerahan paket bantuan secara simbolis dan disambut antusias oleh masyarakat setempat. Dalam waktu dekat, dirinya akan memberikan sumbangan dalam bentuk seng, tapi nanti akan berkoordinasi dengan pihak desa setempat.
Dirinya tergerak hati untuk membantu warga terdampak ini, bukan hanya karena keinginan untuk maju berkompetisi di pilkada akan datang, tetapi sebagai rasa manusiawi dirinya berempati untuk sedikit meringankan beban masyarakat yang terdampak musibah, baik kebakaran, banjir dan lain-lain.
“Kami datang setidaknya meringankan, menghibur warga yang terdampak musibah, baik itu banjir, kebakaran, kami selalu hadir mengulurkan tangan dengan memberikan sejumlah paket bantuan,” tandasnya.(tin)
Editor: Yusva Alam