TANJUNG SELOR – Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltara berencana akan memperbaiki Stick Barricade Tiang Pembatas Jalan, dari Arah Bandara Tanjung Selor menuju ke gunung dan sekitarnya.
Tiang pembatas jalan tersebut hampir 90 persen mengalami kerusakan, padahal masa pengerjaan belum genap dua tahun. Pemasangan pembatas jalan dilakukan lantaran kondisi jalan yang sebelumnya hanya berlaku satu arah atau one way tapi dibuka dua arah.
Pasalnya, dibukanya dua arah terhadap jalur tersebut merupakan hasil kesepakatan bersama, juga dilakukan untuk mempercepat arus mobilitas pegawai yang dikejar karena apel pagi sehingga diberlakukan dua arah.
Kepala Dinas Perhubungan Kaltara, Andi Nasuha saat dikonfirmasi mengatakan, sebagai bentuk antisipasi, Dishub Kaltara memasang Stick Barricade Tiang Pembatas Jalan. Namun, karena tingginya mobilitas kendaraan serta luas areal jalan yang sempit membuat pembatas jalan tersebut rusak.
Pemasangan Stick Barricade tiang pembatas jalan itu dilakukan, sebagai antisipasi terjadinya lakalantas. Tapi kian hari aktivitas kendaraan semakin padat yang melewati jalur tersebut.
“Kita tidak mau, begitu ada kecelakaan baru saling menyalahkan. Makanya, kami buatkan pembatas jalan sebagai pengaman. Tapi, seiring berjalan waktu banyak barier tersebut yang rusak,” ujarnya, saat dikonfirmasi wartawan Senin (6/5/2024).
Dishub tidak mengetahui persis pembatas jalan tersebut kenapa mudah rusak. “Kita tidak tahu juga, entah karena ditabrak orang atau hal lain, yang jelas hampir 50 persen pembatas jalan tersebut rusak,” tukasnya.
Akan dipertimbangkan karena jangan sampai begitu dicabut malah menimbulkan kecelakaan lalulintas.
Motivasi awalnya pembatas jalan tersebut sebagai bentuk antisipasi terjadinya lakalantas, namun begitu melihat di lapangan sepertinya tidak efektif. Begitu disenggol langsung rebah, sehingga diganti dengan yang ditanam mengunakan baut.
“Tapi ini juga tidak begitu efektif karena banyak yang patah dan rusak,” jelasnya.
Soal rencana perbaikan pembatas jalan tersebut akan dilihat dengan kemampuan dan kekuatan anggaran. “Iya itu nanti kita lihat, karena ini menyangkut anggaran,” tukasnya.
Dalam pengajuan anggaran ada hal yang dievaluasi serta berita acaranya. “Nanti kita bahas kan dulu di internal, soal anggarannya apakah akan dilakukan perbaikan atau seperti apa,” tutupnya.(tin)
Editor: Yusva Alam