spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Truk Angkutan Sawit Disarankan Lintas Jalan Perkebunan

TANJUNG SELOR – Kerusakan jalan poros Tanjung Selor menuju Kecamatan Tanjung Palas Timur dan sekitarnya, disinyalir karena adanya lintasan kendaraan dengan bobot melebihi kapasitas jalan.

Salah satu yang menjadi keluhan masyarakat yakni kendaraan pengangkut kelapa sawit.

Bupati Bulungan Syarwani saat dikonfirmasi mengatakan, berkaitan dengan hal tersebut perlu adanya koordinasi dan komunikasi intens dengan pihak perusahaan.

“Sebenarnya kalau melihat kondisi alur angkutan sawit mesti ada akses jalan alternatif, jadi tidak melewati jalan poros,” ucap Syarwani kala ditemui beberapa waktu lalu.

Dia mencontohkan jalan perusahaan yang menuju ke Kampung Dayak Besar di Desa Apung. Truk pengangkut sawit itu melewati jalan perkebunan cuma hanya satu saja yang tembus sebelum masuk Desa Metun Sajau.

Kemudian jalan perkebunan yang tembus sampai di Satuan Pemukiman (SP) 3, jadi antara jalan perkebunan dan jalan poros itu penanganan jalanya dengan cara crossing. Karena pemerintah daerah meminta jalan poros tersebut dilakukan penanganan yang lebih maksimal.

“Pemerintah konsepkan penanganan jalan tersebut dilakukan rigid. Karena kalau hanya aspal, tiap hari dilintasi antara kendaraan umum dan kendaraan angkutan sawit maka itu akan mempercepat kerusakan”jelas Syarwani.

Pemerintah daerah, kata dia sangat bersyukur karena penanganan jalan poros Tanjung Selor-Tanah Kuning perlahan direalisasikan meskipun secara bertahap dengan memprioritaskan titik jalan yang rusak parah.

“Alhamdullilah meskipun belum semuanya tertangani, tapi perlahan dikerjakan dengan empat segmen oleh pemerintah pusat melalui Kementerian terkait,” tuturnya.

Dia memastikan, titik jalan yang terjal dengan akses yang berpotensi terjadinya kecelakaan akan menjadi fokus perhatian. Apalagi kata Bupati Bulungan, pernah mendapatkan informasi adanya truk sawit yang melintas dan terbalik. “Sebabnya karena jalan licin dan terjal,” pungkasnya. (tin/and)

Editor: Andhika

16.4k Pengikut
Mengikuti

BERITA POPULER