TANA TIDUNG – Wakil Bupati Tana Tidung, Hendrik, menghadiri kegiatan pembukaan penilaian kinerja kabupaten dan kota, dalam pelaksanaan 8 aksi konvergensi percepatan penurunan stunting di Provinsi Kaltara, tahun 2024, Selasa (21/5/2024).
Kegiatan itu dibuka langsung oleh Asisten III Bidang Administrasi umum Setda Kaltara, Pollymaart Sijabat.
Diungkapkan Hendrik, bahwa berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2022 dan rilis Kementerian Kesehatan 2023, prevalensi stunting di Kalimantan Utara mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2022 angkanya mencapai 21,6 persen sementara di tahun 2023 turun pada angka 17,4 persen, melampaui target penurunan 17,5 persen. Termasuk di kabupaten dan kota di Kaltara juga mengalami penurunan.
Di KTT, kata Hendrik pada tahun 2022 angka stunting KTT mencapai 30,7 persen. Melalui upaya dan kerjasama pemerintah KTT dan sesuai standar yang ditentukan oleh pemerintah pusat diharapkan pada tahun 2024 bisa turun 14 persen.
“Puji Tuhan, kita di Kabupaten Tana Tidung sejak 2022 hingga pada tahun 2024 itu, angka stunting di KTT mengalami penurunan sekitar 50 persen, dari target pemerintah pusat 30,7 persen dan hari ini angka stunting kita di KTT mencapai 15,01 persen,” ucap Hendrik, kepada wartawan.
Dalam rangka pencegahan stunting di KTT, kata Hendrik pemerintah daerah melaksanakan upaya kerjasama dengan para perangkat kecamatan, desa hingga kelurahan. Hal itu semua dilakukan guna menurunkan angka stunting yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat ke daerah.
Kemudian, melaksanakan koordinasi bersama seluruh organisasi, perangkat daerah, camat, kepala desa, dan pihak lain, melakukan pengumpulan dan publikasi data stunting dan menggunakan data sebagai dasar perbaikan program.
Selanjutnya, menyusun kebijakan dan melaksanakan kampanye perubahan perilaku dan komunikasi antar pribadi terkait percepatan pencegahan stunting dan meningkatkan peran desa dan kelurahan dalam melakukan konvergensi percepatan pencegahan stunting di KTT.
“Kita terus intens melaksanakan pola komunikasi dan koordinasi serta edukasi kepada masyarakat, guna menciptakan pola hidup sehat. Diharapkan, target yang ditetapkan oleh pemerintah pusat yakni 14 persen akan dicapai oleh pemerintah daerah. Tentu ini diperlukan kerjasama, kolaborasi antar semua pihak,” tutupnya. (tin)
Editor: Yusva Alam